Kamis, 24 Maret 2011

HAKEKAT PERKEMBANGAN MANUSIA

Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia

      Berbicara mengenai perkembangan tentunya tidak dapat dipisahkan dari pertumbuhan karena kedua istilah ini seringkali digunakan bersama-sama dan mengandung pengertian yang tumpang tindih.  Dalam kenyataannya kedua istilah ini berbeda penggunaannya namun tidak berdiri sendiri.  Pertumbuhan dan perkembangan mengandung arti adanya perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik menuju kepada kemajuan-kemajuan sebagai akibat adanya pengaruh yang berkenaan dengan kehidupan organisme.  Istilah lain yang terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan adalah kematangan (maturation) dan pengalaman.

1. Pertumbuhan
      Salah satu sifat khas dari kehidupan manusia adalah kemungkinannya akan ada perubahan progresif pada struktur tulang, otot, syaraf, dan kelenjar.Progresif  menandakan bahwa perubahannya terarah, membimbing mereka maju bukan mundur.  Seorang anak yang tumbuh tidak hanya besar secara fisik, tetapi ukuran dan struktur organ dalam serta otak juga meningkat.
      Pertumbuhan merupakan suatu impuls dan sebagai suatu siklus daripada peristiwa morphogenetik "yaitu suatu karakteristik yang unik daripada kehidupan organisme".  Pertumbuhan tidak sesederhana belajar atau penyesuaian diri,bukan pula hanya kematangan, tetapi merupakan hasil keduanya.  
      Pertumbuhan mengandung arti adanya perubahan yang terjadi pada aspek-aspek jasmani dan biologis. Para pakar biologi menyimpulkan bahwa pertumbuhan sebagai suatu penambahan dalam ukuran bentuk, berat atau ukuran dimensi tubuh serta bagian-bagiannya.  Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yaitu peningkatan ukuran dan struktur.  Biasanya kita menggunakan istilah pertumbuhan atas perubahan-perubahan struktur dan fisiologis yang terjadi pada diri individu selama proses kematangannya.
      Dalam pertumbuhan perubahan-perubahan yang terjadi mengikuti pola cephalocaudal dan proximodistal.  Maksud cephalocaudal adalah perubahan-perubahan terbesar pertama-tama terjadi pada bagian atas tubuh meliputi kepala dan bagian-bagian muka.  Selanjutnya secara perlahan-lahan terbentuk bagian lainnya mengikuti arah mulai dari atas ke bawah meliputi leher, bahu, tubuh bagaian tengah, dan tubuh bagian bawah.  Sedangkan proximodistal mengandung arti bahwa perubahan-perubahan terjadi dari sumbu pusat tubuh menuju ke ujung-ujungnya.
      Berdasarkan usia kronologis kecepatan pertumbuhan fisik dan struktur organ bagian dalam serta kepala dan otak berbeda-beda.  Pertumbuhan cepat terjadi pada tahun-tahun pertama sejak kelahiran dan pada masa remaja.  Pertumbuhan otot, rangka organ-organ tertentu seperti hati, ginjal, dan tinggi berat badan menunjukkan pertumbuhan cepat pada tahun pertama kehidupan dan masa remaja.  Sedangkan perkembangan otak dan kepala hanya ada satu periode yang sangat cepat perubahannya yaitu sejak lahir hingga usia tiga tahun dan lambat laun berkurang hingga usia enam tahun.  Kurva perkembangan otak dan kepala melukiskan laju pertumbuhan daerah kepala (tengkorak, mata, dan telinga).
      Pada reproduksi pertumbuhan cepat mulai tampak pada usia 14 - 15 tahun akibat pengaruh kelenjar dan hormon kelamin (androgen dan estrogen).  Sedangkan dalam jaringan limpoid sejak kelahiran hingga enam tahun tidak diketahui, namun selalu naik hingga mencapai usia 12 tahun.  Selanjutnya menurun tetapi penurunannya itu relatif masih tetap tinggi dibandingkan pertumbuhan lainnya.
      Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan dapat disimpulkan ada enam prinsip pertumbuhan yang dapat dijadikan dasar bagi guru pendidikan jasmani atau pelatih dalam melaksanakan tugas dan kegiatannya yang berlandaskan pada pemahaman tentang anak didik atau atletnya.  Prinsip-prinsip tersebut meliputi:
  1.    Pertumbuhan merupakan suatu proses yang berkelanjutan.
  2.    Pertumbuhan mengikuti suatu urutan yang teratur.
  3.    Pertumbuhan ditandai dengan fluktuasi.
  4.    Rata-rata pertumbuhan anak bebeda secara individual. 
  5.    Pertumbuhan terjadi secara holistik.
  6.    Pertumbuhan selalu diikuti dengan perubahan pola perilaku.
2. Perkembangan 
      Perkembangan berkaitan dengan perubahan kualitatif dan kuantitatif.  Perkembangan dapat didefinisikan sebagai deretan dari perubahan yang teratur dan koheren.  Teratur dan koheren menunjukkan adanya hubungan nyata antara perubahan yang terjadi dan yang telah mendahului atau yang akan mengikutinya. Perkembangan menunjukkan suatu proses tertentu, yaitu suatu proses yang menuju ke depan dan tak dapat diulangi kembali.
      Menurut Werner yang dikutip oleh Monks (1987), "Perkembangan menunjuk pada perubahan-perubahan dalam suatu arah yang bersifat tetap."  Selanjutnya dikatakannya pula bahwa perkembangan sebagai,"...suatu proses yang kekal dan tetap menuju ke arah suatu organisasi tingkat integrasi yang lebih tinggi berdasarkan proses pertumbuhan, kematangan, dan belajar."   Pengertian organisasi menunjukkan bahwa di antara kemungkinan-kemungkinan tingkah laku tersebut terdapat hubungan yang saling bersifat khas yang menunjukkan kekhususan seorang pribadi pada tingkat usia tertentu.  Sedangkan istilah tingkah yang paling tinggi yang paling tinggi artinya lebih banyak diferensiasi atau "repertoir" tingkah laku yang tidak hanya bersifat lebih luas, tetapi juga mempunyai kemungkinan-kemungkinan yang lebih banyak.
a. Prinsip-Prinsip Perkembangan
      Berdasarkan penjelasan Hurlock (1978) dalam bukunya "Perkembangan anak" dapat disimpulkan ada 10 prinsip perkembangan, yaitu:
  1. Perkembangan berkaitan dengan perubahan baik kualitatif maupun kuantitatif.  Tujuannya adalah realisasi diri atau pencapaian kemampuan genetik.
  2. Perkembangan awal lebih kritis ketimbang perkembangan selanjutnya.  Alasannya karena perkembangan dasar awal cenderung bertahan dan mempengaruhi sikap perilaku anak sepanjang hidupnya.
  3. Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar.  Interelasi antara faktor kematangan dan pengalaman (belajar/latihan) akan menetapkan batas bagi perkembangan seseorang.
  4. Pola perkembangan baik fisik maupun mental dapat diramalkan.  Namun demikian, pola perkembangan dapat dipercepat oleh kondisi lingkungan pada masa pralahir dan pasca lahir.
  5. Pola perkembangan memiliki karakteristik tertentu yang dapat diramalkan seperti adanya persamaan pola perkembangan bagi semua anak, perkembangan selalu berlangsung dari tanggapan umum ke yang khusus, perkembangan terjadi secara berkesinambungan, dan berbagai bagian tubuh berkembang dengan kecepatan yang berbeda.
  6. Akibat adanya pengaruh bawaan (hereditas) dan lingkungan, maka terdapat perbedaan individu dalam perkembangan.  Prinsip ini sangat penting terutama bagi guru, pelatih, dan orang tua agar proses belajar dan latihan diformulasi sesuai dengan kebutuhannya dan tidak mengharapkan perilaku yang sama untuk semua anak.
  7. Dalam pola perkembangan terdapat periode perkembangan (pralahir, neonatus, masa bayi, masa anak-anak kecil, masa anak-anak besar, masa pubertas).
  8. Adanya harapan sosial bagi setiap periode perkembangan yang berbentuk tugas perkembangan. Berdasarkan tugas perkembangan itu guru, pelatih, dan orang tua dapat mengetahui pada usia berapa anak mampu menguasai berbagai pola perilaku yang diperlukan bagi penyesuaian yang baik.
  9. Setiap bidang perkembangan mengandung kemungkinan bahaya. Kondisi ini selanjutnya dapat mempengaruhi usaha penyesuaian diri baik fisik, mental maupun sosial anak dan berakibat pada perubahan pola perkembangan ke arah penyesuaian yang "buruk" atau tidak matang.  
  10. Adanya kebahagiaan yang bervariasi pada berbagai periode dalam pola perkembangan.  Umumnya masa kanak-kanak merupakan periode kehidupan yang membahagiakan dan masa pubertas biasanya yang paling tidak bahagia.  Anak yang bahagia biasanya sehat dan enerjik, wajah dengan ekspresi bergembira sehingga selalu mengalihkan tenaganya ke kegiatan yang bertujuan dengan motivasi tinggi. Sebaliknya anak yang tidak bahagia umumnya kebugaran tubuhnya rendah, sering melamun, berpikir yang sedih-sedih dan menyesali diri, ekspresi wajah yang selalu murung, motivasi rendah, dan cenderung mundur, dan berorientasi pada dirinya.  Masa kanak-kanak yang bahagia akan meletakkan dasar bagi keberhasilan, sedang tidak bahagia akan meletakkan dasar untuk kegagalan.  Kondisi ini perlu diketahui karena mempengaruhi perubahan pola perilaku.  Melalui pengulangan pola perilaku akan menjadi kebiasaan.
 b. Unsur-Unsur Yang Terkait Pada Perkembangan
    Unsur-unsur yang berkaitan dan berperan dalam proses perkembangan adalah kematangan dan pengalaman.  Kematangan berarti perubahan sifat yang memungkinkan seseorang berkembang fungsinya menuju tingkat yang lebih tinggi.  Kematangan bila dipandang dari sudut biologis merupakan karakteristik bawaan, yaitu sifat genetis yang tetap dan tahan terhadap pengaruh luar dan lingkungan.  Kematangan dikategorikan oleh urutan perkembangan yang tetap dimana langkah-langkahnya mungkin bervariasi tetapi rentetan bentuknya yang khas umumnya sama.  Sebagai contoh, kemajuan dan perkiraan usia dimana seseorang bayi mulai belajar duduk, berdiri, dan berjalan adalah pengaruh kematangan.  Menurut Gessel (1954) kematangan sebagai proses cenderung dikontrol oleh internal (sifat-sifat genetik) dan kurang oleh faktor eksternal (lingkungan).  Berkaitan dengan itu maka ia menjelaskanpula bahwa". . . perkembangan penguasaan pola gerak tertentu tidak dapat dipercepat melalui program latihan tertentu sebelum perkembangan biologisnya mencapai suatu taraf kesiapan untuk mempelajari gerakan tertentu itu".
      Pengalaman, mengacu kepada faktor-faktor lingkungan yang mungkin merubah atau memodifikasi bentuk dari berbagai karakteristik perkembangan melalui proses belajar atau latihan.  Pengalaman yang ditampakkan oleh seorang anak mungkin berpengaruh pada tahapan awal pola tertentu tingkah lakunya.  Menurut  teori lingkungan (Gallahue, 1989), "perkembangan adalah bertambahnya potensi untuk bertingkah laku". Dijelaskannya pula bahwa " . . .  setelah tahun-tahun pertama potensi untuk bertingkah laku yang lebih tinggi tidak tergantung pada perubahan-perubahan spontan pada struktur diri organisme melainkan pada apa yang dipelajari dengan teknik-teknik yang tepat".
      Kematangan dan pengalaman sebagai aspek perkembangan saling berkaitan dan hubungan kedua aspek ini tak dapat dipisahkan.  Hal ini sesuai dengan pendapat Piaget (1952) bahwa "individu dapat mempengaruhi lingkungan dan sebaliknya lingkungan dapat mempengaruhi individu".  Selanjutnya dijelaskan pula bahwa, "proses perkembangan dipengaruhi oleh pertumbuhan biologis, pengalaman anak, hubungan sosial dan sikap orang dewasa pada anak, kecenderungan manusia mencari keseimbangan dengan lingkungan dan dalam dirinya sendiri. Berkaitan dengan penguasaan keterampilan motorik Hilgard (1985) menjelaskan tentang hubungan antara kematangan dan pengalaman,yaitu sebagai berikut:
  1.  Keterampilan-keterampilan yang dibangun atas pengembangan pola-pola perilaku sangat mudah dipelajari.
  2. Latihan-latihan yang diberikan sebelum kesiapan kematangan tidak akan menghasilkan perbaikan atau hanya menghasilkan perbaikan yang sifatnya temporer.
  3. Latihan-latihan yang terlalu awal jika mengakibatkan frustrasi mungkin lebih mengakibatkan kerugian daripada keuntungan.
  4. Organisme yang lebih matang membutuhkan latihan yang sedikit untuk mencapai tingkat kemahiran.
      Sebagai akibat perdebatan tentang pentingnya kedua aspek tersebut maka muncul istilah adaptasi yang sering digunakan sebagai pengganti yang saling mempengaruhi secara kompleks antara kekuatan individu dan lingkungan.  Faktor-faktor pertumbuhan, kematangan, pengalaman, dan adaptasi semuanya secara langsung mempengaruhi pembentukan seorang anak. 





       
      


      


Tidak ada komentar:

Posting Komentar